Setelah
dipertemuan sebelumnya telah mempelajari mengenai beberapa paradigma yang ada,
selanjutnya pada pertemuan kali ini kita akan lebih dalam membahas tentang
penelitian survey. Apakah itu penelitian survei ?, pengertian penelitian survei
menurut buku Metode Penelitian Survai ( 1981, hal 3 ) ialah penelitian yang
mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok.
Dalam
penelitian survei, terdapat beberapa tahapan proses dalam melaksanakan
penelitian ini. Proses penelitian survei dimulai dari minat yang datang dari
peneliti itu sendiri untuk mengetahui masalah sosial atau fenomena sosial
tertentu. Setelah itu dilanjutkan dengan merumuskan masalah penelitian dan
menentukan tujuan survei, menentukan konsep dan hipotesa serta menggali
kepustakaan ( pada penelitian operasional hipotesa tidak dibutuhkan ),
pengambilan sampel, pembuatan kuesioner, pekerjaan lapangan, pengolahan data,
dan diakhiri dengan analisis dan pelaporan.
Selanjutnya
pada tahap teoritisasi, peneliti menggunakan konsep dan proposisi untuk
menggambarkan fenomena sosial yang diamatinya. Selain itu dia memerlukan teori
untuk menerangkan mengapa satu konsep berhubungan dengan konsep lainnya.
Peneliti memerlukan kerangka konsep dan kerangka teori untuk memudahkan
penelitiannya. Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang
menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak ditelitinya. Inilah yang
disebut dengan konsep, yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak: kejadian, kelompok, keadaan, atau individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui kerangka konsep diharapkan
peneliti dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah
untuk beberapa kejadian ( events ) yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian akan ada 2 jenis konsep : 1.
Konsep yang jelas hubungannya dengan realita, 2. Konsep yang lebih abstrak
hubungannya dengan fakta. Konsep jenis
pertama dapat diamati secara langsung serta mudah diukur, contohnya adalah
meja. Sedangkan konsep jenis kedua lebih banyak diamati dalam penelitian
sosial, tidak mudah menghubungkannya dengan fenomena yang diacunya. Contoh
konsep jenis kedua adalah kekerabatan, sosialisasi, sikap, kecerdasan, dan lain
sebagainya. Peranan konsep dalam penelitian sangat besar karena dia adalah
menghubungkan dunia teori dan dunia observasi, antara abstraksi dan realitas. Berbeda
dengan kerangka konsep, kerangka teori mencoba menerangkan fenomena sosial atau
fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah serangkaian
asumsi, konsep, konstrak, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu
fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
Dalam
pengumpulan data, terdapat 3 cara, diantaranya : penentuan sample, pembuatan
kuesioner, dan teknik wawancara. Dari cara-cara tersebut mempunyai kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Penentuan sample menggunakan cara meneliti
sebagian dari populasi dengan mengharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan
dapat menggambarkan sifat populasi bersangkutan. Ada 4 faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sample dalam suatu penelitian : 1.
Derajat keseragaman dari populasi, 2. Prepesisi yang dikehendaki dari
penelitian, 3. Rencana analisa, dan 4. Tenaga, biaya, dan waktu. Dalam
penelitian survei, pembuatan kuesioner merupakan hal yang pokok untuk
pengumpulan data. Tujuan dari pembuatan kuesioner itu sendiri untuk memperoleh
informasi yang relevan dengan tujuan survei , dan memperoleh informasi dengan
reliabilitas dan validitas setinggi mungkin. Untuk memperkaya pengertian
peneliti tentang fenomena sosial dan proses sosial, diperlukan berbagai
informasi lainnya. Informasi yang diperoleh dengan cara lain, yaitu wawancara
bebas, observasi berpartisipasi, studi kasus, dan lain-lain akan sangat
membantu. Cara terakhir dalam pengumpulan data adalah dengan teknik wawancara.
Dengan teknik ini peneliti mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada koresponden. Pewawancara diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada
koresponden, merangsang responden untuk menjawabnya, menggali jawaban lebih
jauh bila dikehendaki, dan mencatatnya.
Dalam
menganalisis data, peneliti dapat melakukan 4 cara, diantaranya : mengkode
data, pengolahan data, prinsip analisa data, dan metode analisa standarisasi.
Dalam analisis data mengkode data yang ada merupakan hal pertama yang harus
dilakukan. Peneliti perlu memutuskan terlebih dahulu perlukan jawaban yang ada
dikategorikan. Tahapan-tahapan harus dilaksanakan setiap pertanyaan dalam
kuesioner satu demi satu. Pemberian kode untuk setiap jawaban merupakan isi
pokok sebuah buku kode. Setelah penyusunan buku kode, peneliti siap mengolah
data. Beberapa langkah yang harus dilakukan, pertama, masukan data kedalam kartu / berkas data. Kedua, membuat tabel frekuensi. Ketiga, mengedit yaitu mengoreksi
kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca tabel frekuensi.
Setelah
melalui kesemuanya, tahap terakhir yang merupakan buah karya peneliti ialah
hasil penelitian tersebut dalam bentuk karya tulis. Penulisan hasil penelitian
seyogyanya benat-benar memperhatikan cara penulisan yang tepat, bahasa yang
baik, dan menghasilkan karya tulis dengan bahasa yang logis dan runtut. Karena
penilaian penelitian baru dapat diberikan berdasarkan karya tulis yang
dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Singarimbun, Masri & Effendi,
Sofian. 1981. Metode Penelitian Survei.
Edisi Kedua. Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
2.
Prajarto, Nunung. 2010.
Metode Survei Untuk Penelitian Komunikasi.
Fisipol UGM : Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar