RSS

satu kisah

malam ini bisa sedikit bernafas lega, sehabis makan sembari menghirup udara malam jogja, bisa pulang tanpa ngebut, tanpa dikejar deadline tugas, tanpa kecapean karna latihan intens tiap malem. tapi anehnya, karena istirahat siang dan ( terpaksa ) bolos kuliah demi tidur, ini kepala malah pusing, aneh emaang aneh.
dengan hari-hari yang cukup abstrak, kemarin yang jadi mc dadakan sampai tadi jadi seperti layaknya penyanyi. saya termenung, dan seperti ingin menulis satu kisah. kisah mengenai seorang gadis.

inilah kisahnya........ : 


dia menangis, bukan hanya karena merasa tersakiti, dia merasa gagal. dengan kata-kata seorang ibu yang membuatnya merasa semakin tidak berarti. Shania. lahir dari keluarga yang penuh dengan kasih sayang kedua orangtuanya. saat melahirkan anak pertama, yaitu kakanya, ayahnya mendapatkan mimpi bayangan seseorang yang dengan luwesnya menari-nari. dengan bakat yang sudah ditunjukan dari kecil, kakanya menjadi penari profesional. bukan hanya di kancah nasional, tetapi seringkali mewakili negaranya menuju kancah internasional. dengan wajahnya yang cantik dan karakternya yang ramah, dia merambah di dunia model, akting. seorang figur kakak yang sempurna untuk ditiru oleh Shania. memang dibanding-bandingkan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Shania, sedih seringkali ia rasakan. ia memang tidak secantik sang kaka, juga tidak pandai menari.ia selalu mencoba dan mencoba di segala bidang yang ia jalani. tapi yang ia tahu ia sudah berusaha, seberapa letihnya, seberapa ia mencoba mencoba percaya diri padahal ia cenderung pemalu. tapi tak juga membuat orangtuanya bangga sebangga memiliki anak seperti kaka Shania. kaka shania memiliki kecenderungan yang sama dengan mama shania. mudah bergaul dan percaya diri, juga pandai menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar. dari kecil Shania terlihat memiliki karakter seperti papanya. yang cenderung pendiam juga pemalu. tetapi mama shania selalu berusaha membuat anak-anaknya dapat seperti apa yang ia anggap baik. selalu membebankan porsi yang sama ke seluruh anak-anaknya. terkadang hal tersebut beban tersendiri bagi Shania karena selalu seperti mendapat tekanan untuk selalu menjadi apa yang baik bagi mamanya.
siang ini Shania menangis tanpa suara dan air mata, mamanya berkata ia yakin bahwa adik shania akan menjadi penyanyi yang hebat. dan keyakinan itu tanpa alasan, juga dengan dilihatnya perkembangan yang signifikan dari suara sang adik yang cenderung sangat berat itu. begitupun dengan permainan biola dan gitar sang adik yang dirasa sang mama akan menjadi istimewa. mendengar hal tersebut, Shania merasa GAGAL. tak dapat membanggakan mamanya, ia merasa belum memberikan hal yang berarti untuk mamanya.ia juga sedih, dengan segala jerih payah yang selama ini sudah dilakukannya. ia merasa beluum belum........................ dia belum mendapatkan kata-kata seperti itu dari mamanya. yang Shania tau, dia hanya menyukai musik, ia suka menyanyi, ia suka bermain musik. itu saja. tapi itu semua dirasa belum cukup untuk sang mama. 
andai saja sang mama bisa menyadari isi hati Shania, ia tidak akan merasa seperti ini, tidak memiliki bakat yang diturunkan alam untuknya, seperti yang alam turunkan ke kakak dan adiknya. yang ia tahu ia harus mengejar dan mengejar, berlari dan terjatuh untuk mengejarnya. andai saja mama Shania tau...........................................................
dan munculah kesadaran dalam diri Shania. bahwa di dalam keluarga tidak boleh semua menjadi sempurna, harus ada yang buruk dan yang kurang. mungkin hal tersebut berlaku untuk Shania. untuk menjadi penyeimbang posisi sempurna sang kakak dan adiknya
kemudian dua kemungkinan itu muncul dalam dirinya, suatu saat akan adan jalan baginya, atau semua akan menjadi percuma............................................



0 komentar:

Posting Komentar