muka polos dan diamnya yang menarik
hari pernikahan saudara kita adalah saat kedua
saat itu aku masih berseragam biru
bermain di wahana rumah hantu
melihat aku hampir nangis ketakutan
dan tampak khawatir diwajahnya
kemudian saat beranjak dewasa, di 17
untuk ketiga kalinya bertemu
dia sudah cukup pandai untuk berkata
sehingga jarang ada hening yang kentara
tradisi di alun-alun terasa indah
rasanya malam itu tak mau pergi untukku
pergi bersama dengan keluarga
dan bahkan tak bisa menahan senyum di bibir
kemudian yang terakhir, dapat bersama beberapa jam lebih lama dari kesempatan lain
bisa dibilang dewasa karna tak lagi berseragam
saat itu takjub
dapat menatap lebih dalam
dapat bicara lebih lama
dapat mencubit kecil
dapat tertawa bersama
dapat diam seketika
tapi sekali lagi
ketika aku sudah harus kembali ke waktuku
semua seakan memang tak bisa dipadu
seperti butiran abu yang tak bisa jadi batu
seolah hanya mimpi indah yang hanya menjadi indah
tak lebih
memang tak dapat dikata
dan tidak untuk itu
bahkan jikalau orang sebelum aku sudah pernah menjalin ikatan yang kemudian tidak untuk diikat
walupun sekarang
terlihat setiap hari
dan memang hanya untuk dilihat
di layar kaca
kumala maharani, #31harimenulis
kumala maharani, #31harimenulis
0 komentar:
Posting Komentar